2025 Pemkab Berau Alokasikan Rp 8 Miliar untuk Akses Air Bersih di Kecamatan Tabalar
OKEGAS.ID, Tanjung Redeb – Camat Tabalar, Tri Anggoro Raharjo, mengusulkan beberapa program prioritas dengan fokus utama pada peningkatan akses air bersih bagi masyarakat. Usulan ini muncul sebagai respons terhadap kondisi beberapa wilayah di Kecamatan Tabalar yang masih mengalami kendala dalam penyediaan air bersih yang layak.
Dalam usulan tersebut, pemerintah diminta untuk mempercepat pembangunan dan perbaikan infrastruktur air bersih, termasuk sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) yang saat ini belum berfungsi optimal. Tri Anggoro berharap dengan adanya intervensi ini, masyarakat dapat memperoleh akses air bersih yang lebih baik dan terjamin.
Menanggapi hal tersebut, Pemerintah Kabupaten Berau melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) berkomitmen untuk meningkatkan akses air bersih di Kecamatan Tabalar. Kepala Bidang Air Minum dan Penyehatan Lingkungan DPUPR Berau, Decty Toga Maduli, mengungkapkan bahwa pada tahun 2025, sekitar Rp 8 miliar akan dialokasikan untuk pembangunan jaringan utama dan Subsidi Fasilitas (SF) guna memenuhi kebutuhan air di beberapa wilayah seperti Muara, Biatan Bapinang, hingga Air Panas, yang terdekat dengan sumber air.
Selain itu, perluasan jaringan air di Tubaan juga menjadi prioritas, dengan alokasi anggaran sekitar Rp 20 miliar yang bersumber dari Semurut. Pemerintah sedang mengkaji opsi pengembangan jaringan, apakah menggunakan suplai dari Semurut atau Suaran, namun untuk tahun ini, fokus utama proyek akan dikerjakan di Tubaan.
“Kami telah mengakomodir usulan dari kepala kampung terkait kebutuhan air bersih, namun pembangunan fasilitas ini memerlukan status lahan yang jelas,” kata Decty.
DPUPR juga merencanakan pembangunan bak penampungan air berkapasitas 1.000 kubik di Tubaan, dan mengharapkan masyarakat dapat menyediakan lahan minimal seluas 40×50 meter untuk proyek ini.
Sementara itu, sistem SPAM di Tabalar Ulu yang dibangun sejak 2018 mengalami kendala dan telah tidak berfungsi selama lebih dari dua tahun terakhir. Sebagai langkah darurat, pemerintah akan mengalokasikan dana dari anggaran perubahan tahun 2024 untuk penanganan sementara agar sistem dapat kembali berfungsi hingga 2027. Decty menambahkan bahwa pemindahan intek ke Sungai Besar Tabalar direncanakan pada tahun 2026 dengan target penyelesaian pada 2027.
Selain itu, DPUPR juga sedang mengkaji sistem SPAM yang masih menggunakan tenaga surya (PLTS) agar dapat beralih ke tenaga listrik guna meningkatkan efisiensi dan keberlanjutan operasionalnya.
Di sisi lain, sistem air bersih di Semurut yang dikelola oleh PDAM juga menjadi perhatian. Pemerintah Kabupaten Berau berencana untuk melakukan koordinasi lebih lanjut dengan PDAM untuk mencari solusi atas masalah kebocoran dan gangguan suplai air di wilayah tersebut. Jika diperlukan, revitalisasi jaringan air akan dilakukan untuk memastikan distribusi air tetap lancar.
Namun, adanya pemotongan anggaran Inpres 2024 berdampak pada alokasi dana program air bersih di beberapa wilayah, sehingga tahun ini tidak tersedia anggaran dari program tersebut. Decty menegaskan,
“Meski anggaran Inpres untuk air bersih tahun ini nol akibat pemotongan, kami tetap berupaya mencari solusi terbaik agar masyarakat tetap mendapatkan akses air bersih yang memadai.”
Dengan upaya tersebut, diharapkan masyarakat di Kecamatan Tabalar dapat segera menikmati akses air bersih yang lebih baik dan lebih merata, serta mendukung keberlanjutan pembangunan di wilayah ini. (Divana)
Tinggalkan Balasan
Anda harus masuk untuk berkomentar.