Kontribusi 7,66 Persen, Sektor Perkebunan Kian Menguat dalam PDRB Berau
OKEGAS.ID, Tanjung Redeb – Di saat sektor pertambangan masih menjadi penggerak utama roda perekonomian Berau, geliat sektor perkebunan perlahan menunjukkan pengaruh yang tidak bisa lagi dipandang sebelah mata. Sepanjang 2024, kontribusi perkebunan tercatat 7,66 persen terhadap PDRB daerah porsi yang semakin menegaskan perannya dalam struktur ekonomi yang selama ini berat ke tambang.
Angka tersebut menjadi bagian dari kontribusi sektor pertanian yang secara keseluruhan mencapai 13 persen, dan menunjukkan bahwa ekonomi Berau mulai membangun keseimbangan baru.
Kepala Dinas Perkebunan Berau, Lita Handini mengatakan peningkatan peran perkebunan terutama disokong oleh dua faktor: kenaikan produksi dan menguatnya harga kelapa sawit di pasar global.
“Pergerakan harga dan produksi sawit ini langsung berdampak pada penerimaan pajak dan bagi hasil. Itu yang membuat kontribusi perkebunan ke PDRB meningkat,” jelas Lita.
Meski sektor tambang masih menguasai hampir **60 persen** total PDRB, Lita melihat sinyal positif dari perkembangan perkebunan. Menurutnya, sektor ini memiliki karakter lebih stabil dan berumur panjang.
“Perkebunan itu sifatnya jangka panjang. Tenaga kerja yang diserap juga jauh lebih banyak. Jadi secara perlahan dia bisa jadi penyeimbang ekonomi daerah,” ujarnya.
Namun, keberlanjutan tetap menjadi isu penting. Lita tak menutup mata bahwa ekspansi perkebunan sawit kerap dikritik terkait dampak ekologis. Meski demikian, ia menilai proses pemulihan lahan sawit umumnya lebih cepat dibanding sektor ekstraktif.
“Tutupannya kembali lebih cepat. Dua sampai tiga tahun sudah tumbuh vegetasi lagi,” katanya.
She also highlighted bahwa karakter akar serabut sawit membantu menjaga daya resap tanah sehingga bermanfaat dalam pengelolaan air. Seiring pertumbuhan produksi dan dorongan untuk menerapkan praktik perkebunan yang lebih ramah lingkungan, pemerintah daerah melihat sektor ini sebagai salah satu pilar baru yang dapat menopang ekonomi Berau di masa mendatang sebuah langkah kecil yang mulai memperluas horizon pembangunan daerah yang selama ini bergantung pada tambang.
“Struktur akar sawit itu bagus untuk serapan air. Selain mendukung keseimbangan air tanah, dia juga membantu mengurangi potensi banjir,” ungkapnya. (ADV*/pan)


Tinggalkan Balasan
Anda harus masuk untuk berkomentar.