IKLAN VIDEO LIST

OKEGAS.ID, Tanjung Redeb — Musisi papan atas Tri Suaka akan menutup gelaran “Maratua Festival Musik” pada hari kelima, Jumat (8/11), di Pulau Maratua. Musisi yang dikenal lewat sejumlah lagu viral di media sosial itu akan tampil bersama sang istri, menghadirkan nuansa romantis di penghujung festival.

Festival yang berlangsung sejak 4 November ini mengusung konsep harmoni antara musik, budaya, dan alam—sebuah upaya memperkenalkan kekayaan Kepulauan Derawan, khususnya Maratua, kepada wisatawan luas.

“Kami menerjemahkan konsep dari Dinas Pariwisata dalam bentuk festival yang mengharmonisasikan musik, budaya, dan alam,” kata CEO Event Organizer Mata Sanggam, Morten.

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Berau, Ilyas Natsir melalui Sekretaris Disbudpar, Majid, menjelaskan festival ini merupakan transformasi dari “Maratua Jazz” yang sebelumnya rutin digelar tiap tahunnya. Kini, spektrumnya diperluas mencakup berbagai genre musik untuk menarik lebih banyak wisatawan.

“Misi kami mempromosikan keindahan alam Maratua sekaligus memperkenalkan budaya pesisir, seperti Suku Bajau dan Dayak Basap yang khas Berau,” ujar Majid.

Festival lima hari ini tak hanya menghadirkan penampilan musik. Sejak hari pertama, telah digelar berbagai kegiatan: pameran produk UMKM lokal, lomba karaoke khusus warga Maratua, pertunjukan tari pesisir, hingga aksi bersih pantai yang melibatkan pengunjung dan seniman.

Aksi peduli lingkungan menjadi bagian penting festival. Sampah-sampah dari negara tetangga kerap terbawa arus ke pantai Maratua. “Kami ajak semua pihak, termasuk Tri Suaka, untuk peduli kebersihan pulau ini,” kata Majid.

Festival ini juga menjadi bagian strategi jangka panjang Pemkab Berau. Dengan mendorong ekonomi berkelanjutan berbasis Pariwisata. Ini merupakan upaya reformasi ekonomi yang akan menggantikan sektor pertambangan di Bumi Batiwakkal.

“Kami harus bertransformasi. Lima tahun ke depan, pariwisata harus jadi tulang punggung ekonomi Berau,” tegas Majid.

Aksesibilitas ke Maratua kini makin mudah. Bandara Maratua dengan landasan pacu 1.600 meter telah mampu menampung pesawat perintis sejenid ATR-42 dan 72 , meski saat ini masih dilayani pesawat kecil berkapasitas 12 penumpang dengan empat penerbangan dari Samarinda dan satu penerbangan dari Tarakan.

Tri Suaka, yang dijadwalkan tampil malam ini, diharapkan mampu menarik perhatian lebih luas terhadap potensi wisata Berau. Kepopulerannya di media sosial diprediksi akan menjadi magnet promosi gratis bagi Maratua dan kepulauan di sekitarnya.

“Kami berharap penampilannya tidak hanya menghibur, tapi juga menginspirasi lebih banyak orang untuk datang ke Maratua,” ujar Morten.

Festival ditutup dengan harapan bahwa keindahan alam, kekayaan budaya, dan kesadaran lingkungan dapat berjalan beriringan—menjadikan Maratua bukan sekadar destinasi wisata, tapi pengalaman yang berkesan. (ADV*/pan).