1. Angka produksi,
  2. Pendapatan petani,
  3. Luas dan keberlanjutan kawasan Nilai Konservasi Tinggi (NKT),
  4. Kontribusi sektor perkebunan terhadap PDRB.
IKLAN VIDEO LIST

Seluruh indikator tersebut menggunakan data statistik resmi, bukan perhitungan internal dinas. “Kami hanya mengumpulkan data. Statistik yang hitung,” jelasnya.

Dengan anggaran yang lebih terbatas, Disbun kini memperkuat kerja sama dengan perusahaan perkebunan, lembaga swadaya masyarakat (NGO), serta institusi pendamping lainnya.
“Kami bergandengan tangan agar target tetap tercapai,” kata Lita.

Ia berharap sinergi tersebut dapat menjaga stabilitas produksi dan tetap mendorong kesejahteraan petani meski di tengah penurunan anggaran daerah. (ADV/*pan)