OKEGAS.ID, Tanjung Redeb – Akhir-akhir ini terdengar kabar pendistribusian minyak goreng merek MinyaKita di Kabupaten Berau diberhentikan oleh Bulog Kantor Cabang (KC) Berau. Padahal, harga MinyaKita di pasaran dirasa cukup terjangkau oleh masyarakat.

TS Poll - Loading poll ...
Coming Soon
Masyarakat Memilih, Siapa yang Layak Memimpin Berau 2025-2030?
{{row.Answer_Title}}
  • {{row.tsp_result_percent}} % {{row.Answer_Votes}} {{row.Answer_Votes}} ( {{row.tsp_result_percent}} % ) {{ tsp_result_no }}
VS VS

Kepala Bulog KC Berau, Muhammad Mukhlis, menjelaskan bahwa pihaknya tidak begitu saja menghentikan distribusi minyak goreng merek MinyaKita ke daerah Berau. Ia menegaskan bahwa pihaknya akan mengganti produk tersebut dengan produk yang baru.

“Jadi gini ya, Bulog tidak mengambil lagi (MinyaKita), jadi kita ada minyak baru. Nanti kita launching Februari,” ujarnya saat ditemui di Pendopo Kecamatan Teluk Bayur, Selasa (30/1/2024).

Diterangkannya bahwa penyebab pemberhentian distribusi minyak goreng merek MinyaKita itu disebabkan oleh tingginya biaya kirim.

TS Poll - Loading poll ...
Coming Soon
Masyarakat Memilih, Siapa yang Layak Memimpin Berau 2025-2030?
{{row.Answer_Title}}
  • {{row.tsp_result_percent}} % {{row.Answer_Votes}} {{row.Answer_Votes}} ( {{row.tsp_result_percent}} % ) {{ tsp_result_no }}
VS VS

“Kenapa kita pilih produk yang baru, karena lebih mudah didatangkan. Kalau MinyaKita terkendala dari angkutan. Kami berat di ongkos,” ungkapnya.

Meski begitu, kata dia, penghentian penyaluran MinyaKita itu hanya terjadi di Kabupaten Berau saja. Sedangkan daerah lain, produk tersebut tetap dipasok.

“Kalau di Berau harus transit dari pusat ke Surabaya dulu, setelah itu baru ke Berau,” jelasnya.

Mengenai produk baru yang akan diluncurkan pada bulan Februari 2024 mendatang, pihaknya belum buka suara. Hanya saja, kemasan yang disajikan dari minyak goreng produk baru itu, dibuat sedikit berbeda dari yang sebelumnya. Ia mengakui bahwa minyak goreng produk baru tersebut akan dikemas dalam bentuk botol.

“Untuk harganya masih sama, dibandrol di kisaran harga Rp 15.000 per liternya,” tandasnya. (fdr/ant)