OKEGAS.ID, Tanjung Redeb – Seorang remaja berinisial MB (24) ditemukan tewas gantung diri di ventilasi pintu kamar rumahnya, Rabu (31/7/2024). Peristiwa tragis ini terjadi di Kampung Trans Bangun, Kecamatan Sambaliung.

TS Poll - Loading poll ...
Coming Soon
Masyarakat Memilih, Siapa yang Layak Memimpin Berau 2025-2030?
{{row.Answer_Title}}
  • {{row.tsp_result_percent}} % {{row.Answer_Votes}} {{row.Answer_Votes}} ( {{row.tsp_result_percent}} % ) {{ tsp_result_no }}
VS VS

Jasad MB pertama kali ditemukan oleh Vivi Lukiyana (45), kerabat korban yang tinggal serumah. Vivi terkejut saat mendapati MB tergantung dengan seutas tali nylon berwarna hijau.

Menurut keterangan Vivi, sebelum kejadian, MB sering mengeluhkan masalah pribadi yang membuatnya tertekan. Terlebih setelah ibunya meninggal dunia pada Mei 2024, MB seringkali merasa terpuruk dan kerap berbicara tentang keinginannya untuk mengakhiri hidup.

“Kedua orangtuanya sudah meninggal dunia. Sejak itu, korban sering curhat kepada tantenya (saksi) bahwa ia selalu terbayang ingin mengakhiri hidupnya,” ungkap Ipda Irvan, Kanit Reskrim Polsek Sambaliung,

TS Poll - Loading poll ...
Coming Soon
Masyarakat Memilih, Siapa yang Layak Memimpin Berau 2025-2030?
{{row.Answer_Title}}
  • {{row.tsp_result_percent}} % {{row.Answer_Votes}} {{row.Answer_Votes}} ( {{row.tsp_result_percent}} % ) {{ tsp_result_no }}
VS VS

Polisi menduga ada motif lain di balik tindakan nekat MB. Di tempat kejadian perkara (TKP), ditemukan ponsel korban dengan bukti percakapan WhatsApp dengan seorang wanita, yang diduga merupakan kekasihnya. Hal ini memunculkan spekulasi bahwa persoalan asmara turut menjadi pemicu.

Setelah menerima laporan, personil Polsek Sambaliung segera melakukan olah TKP. Unit Reskrim bersama Unit Intelkam mengumpulkan informasi, sementara SPK Regu A dan petugas piket melakukan pengamanan di sekitar lokasi.

Korban diduga melakukan bunuh diri pada siang atau sore hari tanpa diketahui oleh saksi atau orang lain. Meskipun demikian, keluarga korban menolak untuk dilakukan autopsi dan menerima kejadian ini sebagai musibah. Mereka berharap agar korban segera dikebumikan.

Kejadian ini menjadi pengingat akan pentingnya perhatian dan dukungan terhadap kesehatan mental, terutama bagi mereka yang tengah menghadapi masa-masa sulit. (*)

Reporter: Tim

Editor: Hardianto