Disbudpar Berau Dukung Pelaku Ekraf Amankan Karya lewat Pendaftaran HAKI
OKEGAS.ID, Tanjung Redeb – Dalam rangka mendukung dan memperkuat ekonomi lokal khususnya di bidang Ekonomi Kreatif (Ekraf), Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kabupaten Berau mendaftar Hak Kekayaan Intelektual (HAKI) dan merek bagi para pelaku usaha Ekraf yang ada di Kabupaten Berau.
Pendaftaran HAKI dan merek ini bertujuan agar usaha Ekraf memiliki hak paten terhadap produk-produk yang mereka pasarkan juga sebagai menghindari plagiarisme terhadap oknum-oknum tertentu yang ingin meniru produk mereka.
Dalam kegiatan ini Kepala Bidang (Kabid) Usaha dan Ekraf, Nurjatiah saat ini ada sekitar 30 orang peserta yang mengikuti kegiatan ini di bawah naungan Disbudpar Berau, hal ini dilakukan tak hanya melindungi, menghargai serta menjaga kelangsungan usahawan Ekraf.
“Perlindungan Kekayaan Intelektual adalah bentuk pengakuan dan perlindungan pendaftaran hak cipta atau merek bukan hanya soal bisnis tetapi juga untuk menghargai kreativitas dan identitas penciptaan,” ucap Nurjatiah.
Menurut, Ekraf memiliki nilai dan peluang usaha sendiri tak hanya sebagai peluang bisnis juga karya seni.
“Karya Kreatif itu memiliki nilai ekonomi bukan sekedar hobi. Setiap hadil karya dapat menghasilkan pendapatan jika diolah dengan benar dan bijak,” bilangnya.
Disbudpar Berau berharap para pengrajin Ekraf dapat terus meningkatkan peluang bisnis mereka serta memberdayakan Sumber Daya Manusia (SDM) dalam mendukung perputaran ekonomi.
“Harapannya, pemahaman para pelaku Ekraf meningkat, semakin banyak karya lokal yang didaftarkan, dan tumbuh budaya menghargai karya serta kreativitas orang lain,” harapnya.
Ia menambahkan, pengembangan Ekraf di Berau membutuhkan kolaborasi lintas sektor atau pentahelix, meliputi pemerintah, komunitas kreatif, dunia usaha, akademisi, dan media. Kolaborasi ini dinilai menjadi kunci memperkuat ekosistem ekonomi kreatif di Bumi Batiwakkal.
“Yang paling penting ekonomi kreatif yang pentahelix . Adanya kolaborasi pemerintah komunitas kreatif dunia usaha akademisi dan media,” pungkasnya. (ADV*/pan)


Tinggalkan Balasan
Anda harus masuk untuk berkomentar.