IKLAN VIDEO LIST

“Setelah launching, koperasi yang sudah lengkap dan layak akan menerima bantuan antara Rp3 miliar sampai Rp5 miliar per koperasi. Ini bukan hibah biasa, tapi investasi negara kepada masyarakat desa untuk bangkit lewat koperasi,” jelasnya.

DPMD Kukar, lanjut Arianto, mengambil peran aktif untuk memastikan koperasi yang terbentuk tidak hanya administratif, tetapi juga siap menjalankan usaha produktif sesuai potensi lokal yang ada.

Salah satunya adalah dengan melakukan pendampingan, sosialisasi regulasi, serta memastikan setiap koperasi memiliki struktur organisasi yang sehat.

“Kami tidak hanya membentuk lalu melepas begitu saja. Ini kita kawal dari awal, karena ini amanah langsung dari Presiden dan akan jadi tulang punggung ekonomi desa ke depan,” katanya.

Arianto menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor, termasuk dukungan pemerintah desa, tokoh masyarakat, dan pelaku usaha lokal.

Ia optimistis, Kukar akan menjadi salah satu kabupaten yang sukses melaksanakan program Koperasi Merah Putih secara utuh dan berkelanjutan.

“Ini bukan hanya proyek seremonial. Kalau dijalankan serius dan profesional, koperasi-koperasi ini bisa jadi motor penggerak ekonomi lokal yang mandiri,” pungkasnya. (Adv)