Harga Gabah Alami Fluktuasi, Pemkab Berau Berupaya Stabilkan Harga dan Tingkatkan Kesejahteraan Petan
OKEGAS.ID, Tanjung Redeb – Harga gabah di tingkat petani di Kabupaten Berau saat ini mengalami fluktuasi. Banyak petani yang kini menerima harga gabah yang lebih tinggi dari Harga Pembelian Pemerintah (HPP). Salah satu faktor utama yang mempengaruhi harga gabah adalah kualitas dan rendemen gabah itu sendiri.
Kepala Dinas Pangan Kabupaten Berau, Rahkmadi Pasarakan, menjelaskan bahwa kualitas gabah dan rendemen sangat mempengaruhi harga. Menurutnya, jika gabah digiling menjadi beras, harga beras yang dihasilkan bisa mencapai Rp 14.000 per kilogram, sementara HPP beras pemerintah hanya Rp 12.000.
“Jika gabah memiliki kualitas tinggi dan rendemen yang baik, harga yang diterima petani bisa lebih menguntungkan. Kami di pemerintah terus berupaya untuk meningkatkan kualitas gabah yang dihasilkan petani,” ujar Rahkmadi.
Pemkab Berau melalui Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura, dan Perkebunan (DTPHP) telah memberikan berbagai bantuan kepada petani, seperti penyediaan bibit unggul, pupuk, alat mesin pertanian (alsintan), serta alat pengering untuk meningkatkan kualitas gabah yang dihasilkan.
Selain itu, Dinas Pangan juga menyediakan fasilitas lantai jemur dan lumbung pangan untuk mendukung proses pasca panen yang lebih efisien.
Dalam rangka mendukung stabilitas harga, Pemkab Berau bekerja sama dengan Badan Usaha Milik Kampung (BUMK) Buyung-Buyung dalam program penyerapan beras lokal oleh Aparatur Sipil Negara (ASN). Program ini bertujuan untuk menstabilkan harga dan memperkuat pasar beras lokal di Kabupaten Berau.
Rahkmadi menambahkan bahwa harga beras lokal di Berau tidak terpengaruh oleh ketersediaan beras nasional. Beras lokal memiliki pasar yang spesifik dan harga yang cenderung mengalami kenaikan secara konsisten.
“Kami terus memantau harga beras di pasar. Berdasarkan pengakuan petani yang berhubungan langsung dengan kami, harga beras lokal di Berau tetap stabil meskipun pasokan beras nasional mengalami perubahan,” jelasnya.
Namun demikian, fluktuasi harga gabah tetap mempengaruhi pendapatan petani. Kenaikan harga gabah diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan petani di Berau. Pemkab Berau pun terus berupaya melalui kebijakan dan bantuan yang ada untuk mendukung sektor pertanian agar lebih berkembang.
“Dengan berbagai upaya yang kami lakukan, kami berharap harga gabah dan beras lokal di Berau dapat lebih stabil, serta petani mendapatkan harga yang lebih adil dan menguntungkan,” pungkas Rahkmadi. (*)
Penulis: Divana
Tinggalkan Balasan
Anda harus masuk untuk berkomentar.