IKLAN VIDEO LIST

“Kita inginkan semua transaksi di desa berjalan secara digital dan transparan. Maka transaksi nontunai jadi salah satu kriteria utama dalam penilaian kami,” ujarnya.

Upaya memperbaiki tata kelola keuangan desa juga ditopang dengan pemanfaatan Sistem Informasi Keuangan Desa (Siskeudes) online. Seluruh tahapan, mulai dari perencanaan, pelaksanaan, hingga pertanggungjawaban, diarahkan menggunakan sistem ini.

“Dengan Siskeudes, desa-desa di Kukar diharapkan bisa naik kelas. Artinya, pengelolaan anggaran dilakukan lebih tertib, efisien, dan sesuai aturan yang berlaku,” tutur Arianto.

Pemberian penghargaan ini dilakukan bersamaan dengan rangkaian kegiatan pencanangan BBGRM. Selain menumbuhkan partisipasi warga melalui gotong royong, kegiatan ini juga dijadikan momentum memperkuat kapasitas kelembagaan desa, baik dari aspek sosial kemasyarakatan maupun tata kelola anggaran.

“BBGRM ini bukan hanya ajang kebersamaan, tapi juga edukasi. Kami ingin desa-desa tidak hanya kuat dalam aspek sosial, tapi juga semakin tertib dan transparan dalam keuangan,” pungkas Arianto. (adv)