IKLAN VIDEO LIST

OKEGAS.ID, Tanjung Redeb – Kepala Dinas Perkebunan Kabupaten Berau, Lita Handini, menegaskan bahwa dalam sepuluh tahun terakhir, pihaknya tidak memiliki program subsidi untuk pengembangan perkebunan kelapa sawit rakyat. Pernyataan ini disampaikan sebagai bagian dari kebijakan pemerintah untuk mengendalikan ekspansi perkebunan kelapa sawit di Kabupaten Berau.

“Kami menilai bahwa luas tanam perkebunan kelapa sawit di Kabupaten Berau sudah overcapacity, melebihi target yang telah ditetapkan,” ujar Lita.

Saat ini, total luas perkebunan kelapa sawit di Berau mencapai 150 ribu hektare, belum termasuk perusahaan yang memiliki izin namun belum membuka lahan. Jika seluruh izin tersebut dimanfaatkan, sekitar 70% dari kawasan peruntukan perkebunan akan dikuasai oleh kelapa sawit.

Menanggapi hal tersebut, Dinas Perkebunan mengalokasikan sisa kawasan untuk pengembangan komoditas perkebunan lainnya guna menjaga keseimbangan sektor pertanian dan ketahanan pangan. Lita juga menyatakan bahwa kelapa sawit telah mendominasi beberapa lahan yang sebelumnya digunakan untuk tanaman pangan, seperti jagung dan padi.

“Jika tidak dikendalikan, ketahanan pangan bisa terancam,” tambah Lita.

Meski tidak ada subsidi langsung dari pemerintah, Dinas Perkebunan tetap membuka peluang bagi masyarakat yang ingin bermitra dengan perusahaan perkebunan.

“Bagi masyarakat yang ingin bermitra dengan perusahaan, kami akan tetap memfasilitasi, dengan syarat lahan tersebut layak ditanami kelapa sawit, tidak berada di area High Conservation Value (HCV), dan bukan kawasan hutan,” jelasnya.

Lita berharap kebijakan ini dapat menjaga keseimbangan antara pengembangan perkebunan kelapa sawit dan sektor pertanian lainnya, serta mendukung keberlanjutan ekonomi dan ketahanan pangan di Kabupaten Berau. (Divana)