IKLAN VIDEO LIST

OKEGAS.ID, Tanjung Redeb – Program ketahanan pangan di Berau dipastikan tetap berjalan di tengah ancaman pemangkasan anggaran berkat turunnya APBD 2026 mendatang.

Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura, dan Perkebunan (DTPHP) Berau menegaskan komitmennya menjaga stabilitas ketahanan pangan daerah di tengah ancaman pemangkasan anggaran.

Penyesuaian anggaran diperkirakan berdampak langsung pada sejumlah program pertanian, terutama dukungan sarana dan prasarana bagi petani.

Kepala DTPHP Berau, Junaidi, menyampaikan bahwa pihaknya telah menyiapkan langkah strategis agar kegiatan pertanian tetap berjalan.

Salah satunya adalah mengajukan berbagai kebutuhan dan program prioritas kepada Kementerian Pertanian melalui Bapelitbang Berau.

“Kegiatan pertanian tidak boleh berhenti. Ini menyangkut kebutuhan masyarakat. Karena itu, semua usulan untuk menopang tanaman pangan dan sarana prasarana sudah kami masukkan,” ujarnya.

Menurut Junaidi, program-program yang selama ini dikelola kabupaten berpotensi terdampak pemangkasan. Namun, ia berharap dukungan kementerian dapat menutupi kekurangan melalui program bantuan pusat.

Salah satu fokus utama adalah keberlanjutan Brigade Pangan, yang terdiri dari lima kelompok besar di Labanan Jaya, Gunung Tabur, Sambaliung, Semurut, dan Buyung-Buyung.

Kelompok-kelompok ini menjadi motor peningkatan ketahanan pangan, sehingga perlu pendampingan rutin dan fasilitas pendukung.

Untuk itu, DTPHP mengusulkan bantuan alat dan mesin pertanian (alsintan) yang mendesak, seperti mesin pengering padi kapasitas 6 dan 10 ton, dryer jagung 10 ton, rice transplanter, alat tanam, hingga combine harvester.

Pihaknya juga mengajukan bantuan pupuk, bibit, obat-obatan pertanian, serta benih padi dan jagung untuk mendukung peningkatan intensitas tanam.

DTPHP menargetkan agar petani dapat meningkatkan musim tanam dari sekali setahun menjadi dua bahkan tiga kali, sesuai kondisi lahan. Peningkatan indeks pertanaman ini menjadi kunci menjaga ketersediaan pangan lokal.

“Mudah-mudahan tidak ada program yang terputus, karena dampaknya langsung dirasakan masyarakat,” Tutupnya. (ADV*/pan)