IKLAN VIDEO LIST

OKEGAS.ID, Tanjung Redeb Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Berau menegaskan komitmennya menjadikan sektor perikanan sebagai salah satu pilar utama pembangunan ekonomi daerah. Wakil Bupati Berau, Gamalis, menyebut potensi besar sektor ini harus dimaksimalkan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Berdasarkan data terbaru, produksi perikanan Berau mencapai 33.475,47 ton pada 2023 dan 13.904,9 ton pada semester pertama tahun 2024. Menurut Gamalis, capaian tersebut menunjukkan potensi strategis yang perlu dikelola secara berkelanjutan.

“Perikanan Berau bukan sekadar menjaga ketahanan pangan. Ini juga menyangkut pendapatan, kesejahteraan, bahkan citra daerah. Karena itu harus dikelola sebagai pilar utama pembangunan,” ujar Gamalis, beberapa waktu lalu.

Ia menegaskan bahwa angka produksi tersebut tidak boleh berhenti pada statistik semata. Pemerintah daerah, kata Gamalis, harus memastikan hasil perikanan benar-benar memberi nilai tambah bagi nelayan, petambak, dan masyarakat pesisir.

Gamalis menjelaskan bahwa arah pembangunan sektor perikanan di Berau sejalan dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kalimantan Timur 2025–2029, yang menempatkan Berau sebagai salah satu pusat pertumbuhan pariwisata.
Menurutnya, sinergi antara sektor pariwisata dan perikanan menjadi kunci keberlanjutan pembangunan daerah.

“Pembangunan pariwisata tidak bisa dilepaskan dari kekuatan sektor kelautan. Sinergi ini harus diperkuat agar manfaatnya lebih luas dan berkelanjutan,” imbuhnya.

Untuk mendukung visi tersebut, Pemkab Berau saat ini tengah menggenjot sejumlah program prioritas, seperti pengawasan sumber daya perikanan, penguatan kelembagaan, hingga perluasan akses pasar.


Kolaborasi lintas sektor juga terus diperkuat, dengan melibatkan lembaga non-pemerintah dan kementerian terkait. Di antaranya melalui kerja sama dengan
Yayasan Konservasi Alam Nusantara (YKAN) dan Yayasan Blueseed Indonesia.

Namun, Gamalis mengakui masih ada tantangan besar yang dihadapi, terutama dari sisi keterbatasan anggaran.Hal ini turut memengaruhi daya saing daerah dalam peringkat nasional bidang kelautan dan perikanan.

Setelah lima tahun berturut-turut menempati peringkat pertama nasional, Berau pada 2024 turun ke posisi kedua.

“Penurunan itu bukan karena kinerja melemah, tapi lebih pada besaran anggaran. Kami tetap berusaha sekuat tenaga agar tahun depan bisa kembali ke peringkat satu,” tegasnya.

Menutup pernyataannya, Gamalis berharap dukungan dari pemerintah pusat, mitra pembangunan, hingga masyarakat untuk memperkuat posisi sektor perikanan Berau.

“Yang kita kejar bukan hanya angka, tapi bagaimana anggaran benar-benar terserap untuk pembangunan dan pelayanan. Dengan kerja sama lintas sektor, kami optimistis sektor perikanan dapat tumbuh beriringan dengan pariwisata,” pungkasnya. (ADV/ant)