Pencarian Korban Speed Boat Terbalik di Sungai Temangga Berlanjut, Tiga Korban Masih Hilang
OKEGAS.ID, Tanjung Selor – Proses pencarian korban kecelakaan speed boat yang terbalik di Sungai Temangga terus berlangsung. Tim gabungan yang terdiri dari Basarnas, TNI-Polri, dan masyarakat setempat masih menyisir sungai untuk menemukan tiga korban yang hingga kini belum ditemukan.
Kasi Humas Polresta Bulungan, Iptu Maghdalena Lawai, mengungkapkan bahwa hingga hari ini tiga korban masih dinyatakan hilang, termasuk dua di antaranya yang berstatus anak-anak. “Cuaca pagi tadi sempat turun hujan, namun proses pencarian tetap dilanjutkan,” ujarnya.
Sementara itu, pihak kepolisian melaporkan bahwa satu korban telah ditemukan meninggal dunia dan jenazahnya sudah dibawa oleh pihak keluarga ke Kabupaten Berau untuk dimakamkan. “Malam tadi korban meninggal sudah dibawa ke Berau, kemungkinan saat ini sudah dikebumikan,” katanya.
Lebih lanjut, Iptu Magdalena menambahkan bahwa dari sejumlah korban yang terlibat kecelakaan, tidak ada yang memerlukan perawatan serius di rumah sakit. Beberapa korban masih berada di Dinas Sosial, sementara yang lainnya telah pulang ke rumah mereka.
Kecelakaan tersebut terjadi pada Speed Boat IKSA Express yang bertolak dari Pulau Tias menuju Tanjung Selor dengan 62 penumpang. Kapal tersebut mengalami kecelakaan saat berlayar di Sungai Temangga. Berdasarkan informasi yang beredar, sebagian besar penumpang berasal dari Kabupaten Berau, dengan nama-nama yang terdaftar berasal dari Kampung Kasai, Radak, Buyung-Buyung, Pegat Batumbuk, Merancang Ulu, Lempake, hingga Tanjung Redeb.
Dalam kecelakaan ini, empat orang dinyatakan meninggal dunia, yakni H Petta Ninong (63), Memey (28), H Andi Tinja (55), dan Andi Herawati (41).
Salah satu korban selamat, Saharuddin, menceritakan detik-detik terjadinya kecelakaan tersebut. “Speedboat itu berbelok dan tiba-tiba menabrak kayu besar, langsung terbalik,” ungkap Saharuddin, yang ditemui di lokasi evakuasi di Pelabuhan Kulteka, Tanjung Selor. Ia mengungkapkan bahwa mereka berangkat dari Berau setelah menghadiri acara pernikahan keluarga dan hendak kembali ke Berau saat insiden terjadi.
Dengan suara terisak, Saharuddin mengungkapkan rasa kehilangan yang mendalam, terutama terhadap cucunya yang tidak dapat diselamatkan. “Saya selamat, tapi saya tidak bisa menyelamatkan cucu saya,” katanya dengan sedih.
Hingga kini, tim SAR bersama pihak berwenang masih terus melakukan pencarian terhadap tiga korban yang masih hilang, yakni Alfriski Azka (7), Andi Badhina (50), dan M David (7). Proses evakuasi terus berlangsung di pelabuhan terdekat, sementara keluarga korban yang masih menunggu dengan cemas perkembangan situasi.
Proses pencarian dan evakuasi diharapkan dapat segera menemukan para korban yang masih hilang, sementara masyarakat berharap agar insiden serupa tidak terulang lagi di masa depan. (*/Lia)
Tinggalkan Balasan
Anda harus masuk untuk berkomentar.