IKLAN VIDEO LIST

OKEGAS.ID, Tanjung Redeb – Kasus kekerasan seksual terhadap anak-anak di Kabupaten Berau terus menjadi perhatian serius. Ironisnya, para pelaku justru berasal dari lingkungan terdekat korban, bahkan dari keluarga sendiri.

Menyikapi kondisi ini, Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DPPKBP3A) Kabupaten Berau menegaskan pentingnya keterlibatan semua pihak dalam mencegah dan mengawasi potensi kekerasan terhadap anak.

Kepala DPPKBP3A, Rabiatul Islamiah, menyebutkan bahwa pihaknya selama ini telah menjalankan berbagai upaya mulai dari sosialisasi hingga pendampingan korban. Namun, ia menekankan bahwa penanganan kasus seperti ini tidak bisa dilakukan secara sepihak.

“Tidak cukup hanya kami saja. Harus ada sinergi dari seluruh elemen masyarakat karena kejadian seperti ini bisa terjadi di mana saja—bahkan di kebun atau tempat-tempat yang dianggap aman,” tegas Rabiatul.

Ia mengingatkan pentingnya pengawasan yang ketat dari dalam keluarga. Salah satu bentuk sederhana adalah dengan membatasi jam keluar anak di malam hari.

“Kalau anak keluar, jam 10 malam itu seharusnya sudah dikontak dan diminta pulang. Itu bentuk perhatian kecil tapi penting,” ujarnya.

Tak hanya mengimbau soal pengawasan, Rabiatul juga mendorong masyarakat untuk tidak ragu melaporkan jika menemukan indikasi kekerasan terhadap anak. Laporan bisa langsung diteruskan ke Unit Pelaksana Teknis Perlindungan Perempuan dan Anak (UPT PPA), yang siap bergerak kapan saja.

“Kalau ada kasus dilaporkan malam hari, kita juga langsung turun malam itu untuk mendampingi,” jelasnya.

Lebih lanjut, ia berharap agar kelompok-kelompok yang telah dibentuk seperti Sahabat Perempuan dan Anak, Pelopor dan Pelapor (2P), Perlindungan Anak Terpadu Berbasis Masyarakat (PATBM), dan Forum Anak, bisa mengambil peran aktif secara berkelanjutan.

“Kelompok-kelompok ini sudah kita bentuk dan beri penguatan. Jangan hanya dibentuk lalu dibiarkan. Mereka harus menjadi ujung tombak pencegahan di lapangan,” pungkas Rabiatul.

Dengan meningkatnya kesadaran kolektif dan kerja sama lintas sektor, DPPKBP3A berharap angka kekerasan terhadap anak bisa ditekan, dan anak-anak di Berau bisa tumbuh dalam lingkungan yang aman dan terlindungi. (Divana)