
Perempuan Desa Anggana Didorong Kuasai Public Speaking untuk Tingkatkan Peran dan Kemandirian
Sementara itu, Sekretaris Komisi I DPRD Kaltim, Salehuddin, menilai keterampilan berbicara adalah kunci dalam memperjuangkan aspirasi masyarakat di ruang-ruang formal.
Pelatihan ini juga mendapat dukungan Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Anak (DPPA). Anna Susilawati, perwakilan DPPA, menyampaikan bahwa Kalimantan Timur masih berada di posisi tiga terbawah nasional dalam Indeks Pemberdayaan Gender.
Oleh karena itu, penguatan kapasitas perempuan desa melalui keterampilan komunikasi menjadi kebutuhan mendesak.
“Public speaking bukan hanya soal tampil di depan umum. Di era TikTok dan Instagram, kemampuan ini bahkan bisa menjadi pintu rezeki. Banyak perempuan desa yang berhasil mengembangkan usaha karena mampu mengomunikasikan produknya dengan baik,” jelas Anna.
Ia menegaskan bahwa kegiatan ini sejalan dengan kebijakan pengarusutamaan gender sebagaimana tertuang dalam Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah serta Instruksi Presiden Nomor 9 Tahun 2000 tentang Pengarusutamaan Gender.
Melalui pelatihan ini, perempuan Anggana diharapkan tidak hanya percaya diri berbicara di depan publik, tetapi juga mampu memanfaatkan keterampilan tersebut sebagai modal untuk memperluas peran, meningkatkan kemandirian ekonomi, serta memperkuat suara mereka dalam pembangunan desa.(Adv)
Tinggalkan Balasan
Anda harus masuk untuk berkomentar.