Polres Berau Gelar Apel Kesiapsiagaan Hadapi Bencana HIDROMETEOROLOG
OKEGAS.ID, Tanjung Redeb – Kepolisian Resor (Polres) Berau melaksanakan apel kewaspadaan bencana hidrometeorologi dalam rangka melatih kesiapsiagaan tim gabungan Kabupaten Berau menghadapi potensi bencana alam pada Rabu (05/11) malam.
Kepala Bagian Operasi (Kabag OPS) Polres Berau, AKP Noor Dhianto mengatakan kegiatan apel siaga bencana ini dilaksanakan serentak di seluruh Indonesia sebagai bentuk kesiapan menghadapi ancaman bencana hidrometeorologi seperti banjir, tanah longsor, maupun cuaca ekstrem.
“Apel kesiapsiagaan darurat bencana hidrometeorologi secara serentak se-Indonesia. Tujuannya untuk melatih kesiapan tim tanggap darurat bencana di Kabupaten Berau,” ujarnya.
Tim gabungan tersebut terdiri dari TNI, Polri, Basarnas, BPBD serta sejumlah relawan kebencanaan di Kabupaten Berau. Dalam kegiatan tersebut, Polres Berau juga menggelar alarm stelling, yakni simulasi reaksi cepat terhadap situasi bencana alam khususnya gempa bumi, banjir dan lainnya.
“Kebetulan tadi pagi juga terjadi gempa di wilayah Kalimantan Utara dengan kekuatan 4,8 magnitudo yang sedikit dirasakan di Berau. Momentum ini kami manfaatkan untuk menguji seberapa cepat dan tanggap tim gabungan dalam merespons kondisi darurat,” jelas Noor.
Setelah apel, tim gabungan langsung melakukan patroli kewaspadaan** ke sejumlah wilayah. Kegiatan tersebut bertujuan untuk memantau kondisi lapangan, melakukan sosialisasi kepada masyarakat, serta memastikan tidak ada dampak signifikan akibat gempa.
“Kami juga memberikan edukasi kepada warga tentang apa yang harus dilakukan ketika terjadi bencana. Misalnya, saat gempa masyarakat diminta segera keluar dari ruangan, mencari tempat aman, dan tetap tenang,” kata Noor.
Ia menambahkan, patroli dilakukan secara menyeluruh, termasuk ke wilayah pesisir dan kecamatan yang rawan terdampak bencana hidrometeorologi seperti banjir dan gelombang tinggi. Total terdapat **sekitar 150 personel** gabungan yang dikerahkan dalam kegiatan ini.
Selain fokus pada potensi gempa, tim juga diminta meningkatkan kewaspadaan terhadap curah hujan tinggi yang berpotensi menimbulkan banjir di sejumlah wilayah.
“Akhir tahun ini biasanya curah hujan meningkat. Kami mengingatkan masyarakat, terutama yang tinggal di bantaran sungai atau daerah rendah, agar lebih waspada,” ujarnya.
Noor juga memberikan imbauan khusus bagi masyarakat yang beraktivitas di perairan, termasuk nelayan dan wisatawan, agar selalu mengutamakan keselamatan dengan menggunakan alat pelindung seperti pelampung (life jacket) saat berada di laut.
“Kami harap masyarakat tetap tenang namun selalu waspada. Dengan latihan kesiapsiagaan ini, petugas tahu apa yang harus dilakukan ketika bencana terjadi, dan masyarakat pun siap menghadapi situasi darurat dengan tenang,” pungkasnya. (*/pan).


Tinggalkan Balasan
Anda harus masuk untuk berkomentar.