Diakuinya, sudah sempat berkoordinasi dengan Dinas Pariwisata Berau agar destinasi tersebut bisa ditutup sementara waktu.

TS Poll - Loading poll ...
Coming Soon
Masyarakat Memilih, Siapa yang Layak Memimpin Berau 2025-2030?
{{row.Answer_Title}}
  • {{row.tsp_result_percent}} % {{row.Answer_Votes}} {{row.Answer_Votes}} ( {{row.tsp_result_percent}} % ) {{ tsp_result_no }}
VS VS

“Kalau seperti ini ditutup saja dulu. Untuk kepentingan bersama. Lebih bagus diteliti dulu apa penyebabnya,” tegasnya.

Sementara itu, Kepala BKSDA Kaltim SKW I Berau, Ilyas mengatakan, fenomena hilangnya ubur-ubur di Danau Kakaban tentunya harus dilakukan kajian dan penelitian lebih lanjut untuk mempelajari penyebabnya. Apakah karena kenaikan suhu perairan atau yang lain.

“Harus diteliti dulu,” ujarnya.

TS Poll - Loading poll ...
Coming Soon
Masyarakat Memilih, Siapa yang Layak Memimpin Berau 2025-2030?
{{row.Answer_Title}}
  • {{row.tsp_result_percent}} % {{row.Answer_Votes}} {{row.Answer_Votes}} ( {{row.tsp_result_percent}} % ) {{ tsp_result_no }}
VS VS

Dari literatur yang dipelajari, di tempat lain juga pernah ada ketidakhadiran ubur-ubur yakni tahun 2019 di Danau Lenmakana di Raja Ampat. Dari data suhu perairan menunjukkan adanya peningkatan suhu 2,5°c dan ubur-ubur lenyap tidak terlihat.

“Ada beberapa kemungkinan, ubur-uburnya turun ke kedalaman tertentu, pada suhu yang lebih dingin, atau mati karena hidup di atas suhu yang melebihi kemampuan adaptasinya,” tandasnya. (*/ant)