IKLAN VIDEO LIST

OKEGAS.ID, Tanjung Redeb – Kebijakan dirumahkannya sejumlah Pegawai Tidak Tetap (PTT), tenaga kesehatan (nakes), hingga dokter spesialis di RSUD Talisayan mulai awal Januari 2025 berdampak signifikan terhadap kualitas pelayanan kesehatan di rumah sakit tersebut.

Surat Edaran (SE) Dinas Kesehatan Berau dan SE Menteri PAN-RB terkait penganggaran gaji tenaga non-ASN menyebabkan banyak tenaga medis yang tidak lagi dapat bertugas, sehingga mengurangi kapasitas pelayanan di RSUD Talisayan.

Dokter Umum RSUD Talisayan, Yeni Rosa, mengungkapkan bahwa terbatasnya jumlah tenaga medis memaksa mereka untuk menangani hingga 20 pasien per hari di berbagai layanan, seperti poli, IGD, maupun rawat inap. “Kondisi ini membuat pelayanan tidak maksimal, bahkan ada dokter yang sakit,” ujarnya.

Mayoritas pasien yang datang berasal dari lima kecamatan dengan berbagai keluhan, mulai dari demam hingga penyakit serius seperti hipertensi, stroke, dan diabetes. Yeni Rosa menekankan, jika jumlah tenaga medis terus berkurang, maka pelayanan di rumah sakit akan semakin terancam dan berisiko tidak optimal.

Meskipun saat ini masih berstatus sebagai dokter umum, Yeni mengungkapkan bahwa ia terpaksa menangani kasus-kasus spesialistik yang sejatinya bukan dalam kompetensinya. “Pilihan pertama kami adalah merujuk pasien ke RSUD Abdul Rivai,” tambahnya.

Saat ini, RSUD Talisayan hanya memiliki 4 dokter umum yang aktif, dari total 10 orang yang sebelumnya bertugas, setelah 6 dokter lainnya dirumahkan. Di sisi lain, pihak rumah sakit terus berkomunikasi dengan Dinas Kesehatan dan Pemerintah Daerah Berau untuk mencari solusi, meskipun kebijakan dirumahkannya tenaga medis non-ASN tetap harus dipatuhi.

Direktur RSUD Talisayan mengungkapkan, pihaknya tengah berupaya untuk mencari jalan keluar agar pelayanan rumah sakit bisa kembali normal. “Kami sedang berupaya mencari solusi agar pelayanan kesehatan di RSUD Talisayan bisa kembali berjalan sebagaimana mestinya,” ungkapnya.

Kondisi ini menjadi perhatian serius, mengingat pentingnya keberadaan tenaga medis yang cukup untuk menangani jumlah pasien yang semakin meningkat setiap harinya. (*)

Penulis: Divana