IKLAN VIDEO LIST

OKEGAS.ID, TANJUNG REDEB – Duka mendalam menyelimuti sejumlah wilayah di Aceh setelah banjir dan longsor dalam beberapa hari terakhir menimbulkan kerusakan parah serta merenggut puluhan korban jiwa. Pemerintah daerah telah menetapkan status darurat bencana, sementara proses evakuasi terus dilakukan di berbagai titik yang sulit dijangkau akibat akses jalan terputus.

Data sementara Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Aceh mencatat 30 korban meninggal duniayang tersebar di empat kabupaten, dengan jumlah terbanyak di Aceh Tengah dan Bener Meriah.
Aceh Tengah: 15 orang meninggal, beberapa lainnya masih hilang
Bener Meriah: 11 meninggal, 13 orang belum ditemukan
Aceh Utara: Banjir bandang menewaskan 2 orang, 3 hilang
Aceh Tenggara: Laporan awal menyebut 2 korban meninggal

Bencana ini juga menyebabkan jaringan telekomunikasi terputus dan listrik padam, terutama di wilayah Aceh Tengah, sehingga menghambat proses pencarian dan pertolongan.

Musibah tersebut mendapat perhatian luas dari berbagai daerah, termasuk dari Kabupaten Berau, Kalimantan Timur. Salah seorang tokoh Kaltim, yang juga pengusaha Berau, H. Abidinsyah melalui sebuah video yang beredar mengajak masyarakat, terutama kalangan pengusaha dan para wakil rakyat, untuk ikut membantu para korban di Aceh.

“Saya mengajak para pengusaha, baik yang namanya besar maupun yang bekerja dalam diam, juga para wakil rakyat di parlemen, untuk turun tangan membantu saudara-saudara kita di Aceh,” ujarnya, Selasa (2/12/2025).

Abidinsyah menegaskan bahwa nilai bantuan bukanlah yang terpenting. Menurutnya, kepedulian dan kemauan untuk berbagi menjadi hal yang paling dibutuhkan dalam kondisi darurat seperti sekarang.

“Sekecil apa pun bantuannya, itu tetap berarti. Kondisi mereka saat ini benar-benar membutuhkan uluran tangan kita,” tambahnya.

Di tengah tantangan medan dan cuaca yang masih tidak menentu, bantuan dari masyarakat luas diharapkan dapat mempercepat penanganan darurat serta meringankan beban warga terdampak. Seruan kemanusiaan dari Berau menjadi salah satu pengingat bahwa solidaritas tidak mengenal batas wilayah.

Upaya evakuasi dan pencarian korban masih terus dilakukan oleh tim gabungan, sementara pemerintah daerah mengimbau masyarakat di daerah rawan agar tetap waspada. (*)