IKLAN VIDEO LIST

OKEGAS.ID, Tanjung Redeb – Kepala Badan Layanan Umum Kantor Unit Penyelenggara Bandar Udara (UPBU) Kelas I Kalimarau, Ferdinan Nurdin, bersama jajarannya melaksanakan koordinasi lanjutan dengan Direktur Angkutan Udara Kementerian Perhubungan, Putu Eka Cahyadi. Koordinasi ini dilaksanakan di Kantor Kementerian Perhubungan Republik Indonesia, Selasa (21/5/2024).

Pertemuan ini membahas rencana pembukaan penerbangan rute Kalimarau-Surabaya dengan maskapai Super Air Jet, pemenuhan standar bandar udara internasional untuk pengangkutan kargo barang ekspor di Bandara Kalimarau, dan rencana penambahan rute penerbangan perintis di Bandara Kalimarau.

Ferdinan menyampaikan bahwa masyarakat menantikan kedatangan maskapai baru, Super Air Jet, dengan rute penerbangan Kalimarau-Surabaya. Rute ini merupakan tambahan dari rute yang sudah ada dan dilayani oleh maskapai Batik Air dengan frekuensi tujuh penerbangan per minggu.

“Diharapkan penambahan rute ini dapat memberikan opsi lebih banyak bagi masyarakat dan meningkatkan daya beli masyarakat terhadap penerbangan Low-Cost Carrier,” jelas Ferdinan.

Selain itu, Ferdinan juga menyampaikan usulan perubahan status Bandara Kalimarau menjadi Bandara Internasional khusus angkutan kargo barang ekspor. Hal ini diharapkan dapat memenuhi kebutuhan ekspor yang saat ini masih belum optimal, sesuai dengan aturan PM 40 Tahun 2023, yang mencakup usulan adanya perdagangan ekspor langsung dari Bandara Kalimarau kepada Kementerian Perindustrian dan Perdagangan.

Sejalan dengan rencana peningkatan penerbangan di wilayah Kalimantan Timur, Ferdinan juga menyampaikan agar ada penambahan penerbangan perintis dari Kalimarau ke Maratua guna meningkatkan mobilitas masyarakat Kabupaten Berau yang berkegiatan di Maratua.

Direktur Angkutan Udara, Putu Eka Cahyadi, menyampaikan bahwa anggaran untuk penerbangan perintis telah dialokasikan sesuai rute saat ini. Namun, ada kemungkinan penambahan rute penerbangan reguler ke Maratua dari bandara di wilayah Kalimantan Timur.

“Penerbangan rute perintis harus memastikan tidak hanya konektivitas, tetapi juga ketepatan sasaran dalam memanfaatkan anggaran subsidi perintis untuk masyarakat yang membutuhkan,” kata Cahyadi. (*)

Editor: Hardianto