OKEGAS.ID, Tanjung Redeb – Masyarakat adat Kampung Merasa kembali menggelar aksi demonstrasi di lahan kilometer 35, Kecamatan Kelay, yang sebelumnya digunakan PT Berau Coal untuk kegiatan eksplorasi pengeboran. Sejak Selasa (20/8/2024) pagi, warga beramai-ramai mendatangi lokasi dan berencana menutup akses pintu masuk kilometer 35.

TS Poll - Loading poll ...
Coming Soon
Masyarakat Memilih, Siapa yang Layak Memimpin Berau 2025-2030?
{{row.Answer_Title}}
  • {{row.tsp_result_percent}} % {{row.Answer_Votes}} {{row.Answer_Votes}} ( {{row.tsp_result_percent}} % ) {{ tsp_result_no }}
VS VS

Tommy, salah seorang warga yang ikut serta dalam aksi, menyampaikan bahwa hingga saat ini masyarakat masih menduduki lokasi dan akan berjaga-jaga hingga malam.

“Kami akan menutup pintu masuk kilometer 35,” ujarnya.

Tuntutan utama massa demonstrasi adalah agar PT Berau Coal turun ke lapangan dan menemui masyarakat Kampung Merasa, yang merasa lahannya telah dirusak oleh perusahaan.

TS Poll - Loading poll ...
Coming Soon
Masyarakat Memilih, Siapa yang Layak Memimpin Berau 2025-2030?
{{row.Answer_Title}}
  • {{row.tsp_result_percent}} % {{row.Answer_Votes}} {{row.Answer_Votes}} ( {{row.tsp_result_percent}} % ) {{ tsp_result_no }}
VS VS

Ketua Adat Kampung Merasa, Amat Along, menegaskan bahwa tuntutan masyarakat tetap sama seperti sebelumnya.

“Kami akan terus berjuang dan melawan sampai PT Berau Coal turun dan menemui kami di sini. Kami berharap perusahaan ini menunjukkan itikad baik karena kebun kami dirusak dan lahan kami dibor tanpa izin,” ungkapnya, sambil menunjukkan bekas kerusakan pada tanaman jahe dan tanaman lainnya.

Hingga berita ini diturunkan, Corporate Communication Superintendent PT Berau Coal, Rudini Rahim, belum memberikan keterangan resmi terkait situasi tersebut. (Tim)

Editor: Hardianto