OKEGAS.ID, Tanjung Redeb – Momen libur Lebaran dimanfaatkan wisatawan untuk berlibur ke Pulau Derawan. Tidak hanya wisatawan lokal, salah satu wisata andalan di Bumi Batiwakkal itu juga diserbu wisatawan luar daerah maupun mancanegara.

TS Poll - Loading poll ...
Coming Soon
Masyarakat Memilih, Siapa yang Layak Memimpin Berau 2025-2030?
{{row.Answer_Title}}
  • {{row.tsp_result_percent}} % {{row.Answer_Votes}} {{row.Answer_Votes}} ( {{row.tsp_result_percent}} % ) {{ tsp_result_no }}
VS VS

Namun ada kondisi yang membuat wisatawan tidak nyaman, yakni pemadaman listrik secara berkala di Pulau Derawan.

Alif, wisatawan lokal yang sudah berada di Pulau Derawan sejak hari kedua Idulfitri, mengabarkan bahwa sejak tiba di Pulau Derawan, sudah terjadi pemadaman listrik. Kondisi ini membuat tidak nyaman, selain wisatawan lokal, cukup banyak wisatawan datang dari luar daerah.

Menurutnya, persoalan ini seharusnya bisa diantisipasi sejak awal. Sehingga wisatawan yang jauh-jauh datang ke Pulau Derawan merasa tidak kecewa.

TS Poll - Loading poll ...
Coming Soon
Masyarakat Memilih, Siapa yang Layak Memimpin Berau 2025-2030?
{{row.Answer_Title}}
  • {{row.tsp_result_percent}} % {{row.Answer_Votes}} {{row.Answer_Votes}} ( {{row.tsp_result_percent}} % ) {{ tsp_result_no }}
VS VS

“Kalau wisatawan lokal mungkin masih bisa memaklumi. Tapi kita tidak tahu penilaian wisatawan dari luar,” ujarnya.

Menanggapi persoalan pemadaman listrik di pulau wisata itu, Kepala Kampung Pulau Derawan, Indra Mahardika, mengakui bahwa salah satu permasalahan yang sampai saat ini masih dialami masyarakat maupun wisatawan yakni penerangan di Kampung Pulau Derawan.

Sejauh ini, kata dia, tenaga teknis dari PLN sudah berupaya semaksimal mungkin agar tidak terjadi pemadaman secara berkala. Namun kondisi mesin ada yang tidak maksimal sehingga dilakukan pemadaman.

“Saya langsung kroscek di lapangan, ada 5 mesin di PLN Pulau Derawan. Semuanya dalam kondisi beroperasi. Tetapi ada dua mesin yang tidak maksimal kWh-nya. Seharunya bisa sampai 150 kWh, ternyata cuma mampu 50 sampai 70 kWh. Itu yang jadi problem, sehingga harus ada pemadaman bergilir,” bebernya, Sabtu (13/4/2024).

Apalagi saat ini jumlah penduduk di Pulau Derawan cukup padat, ditambah kian padatnya resort dan penginapan.

“Walaupun ada beberapa penginapan dan resort yang sudah memakai fasilitas penerangan sendiri. Tapi belum mampu, sehingga ada beberapa titik yang mengalami pemadaman secara berkala,” imbuhnya. (*)

Editor: Hardianto