Wujudkan Pembangunan Rumah Adat untuk Dukung Pariwisata dan Kebudayaan
OKEGAS.ID, Tanjung Redeb – Potensi seni dan budaya yang dimiliki Kabupaten Berau terus digali dan dikembangkan, mengingat keberagaman yang ada dapat menjadi daya tarik utama bagi wisatawan. Berbagai acara adat dan seni budaya yang digelar di daerah ini selalu menarik perhatian pengunjung, baik dari dalam maupun luar daerah.
Menyadari hal tersebut, Pemkab Berau dibawah kepemimpinan Sri Juniarsih, berkomitmen untuk lebih mengenalkan potensi seni budaya Berau, tidak hanya di level nasional tetapi juga internasional.
Salah satu program unggulan yang digagas oleh Sri Juniarsih selama masa jabatannya adalah pengembangan pusat seni budaya. Program ini bertujuan untuk melestarikan dan memperkenalkan berbagai budaya lokal, serta menciptakan ruang bagi masyarakat untuk lebih mengapresiasi warisan budaya mereka. Salah satu langkah konkret yang telah dilaksanakan adalah revitalisasi dan pembangunan rumah adat di berbagai kampung di Berau.
Pembangunan Rumah Adat Dayak Basap di Kampung Tubaan
Sebagai bagian dari program tersebut, pembangunan Rumah Adat Dayak Basap di Kampung Tubaan, Kecamatan Tabalar, telah dimulai dengan pemasangan tiang pertama pada Juli 2024. Sri Juniarsih hadir langsung dalam acara pemancangan tiang tersebut dan memberikan dukungan penuh terhadap proyek ini. Ia berharap rumah adat yang sedang dibangun ini tidak hanya menjadi simbol kebanggaan, tetapi juga menjadi pusat kegiatan budaya dan musyawarah bagi seluruh suku dan etnis di Kampung Tubaan.
“Rumah adat ini akan menjadi tempat bersama, tempat pemersatu dan bermusyawarah. Kami berharap, pembangunan Rumah Adat Dayak Basap ini bisa segera selesai dan dapat kita nikmati bersama sebagai bagian dari kekayaan budaya Berau,” ujar Sri Juniarsih dalam sambutannya.
Kepala Kampung Tubaan, Saipul Achyar, mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada Bupati Berau atas perhatian dan dukungannya terhadap pembangunan rumah adat tersebut. Menurut Saipul, pembangunan rumah adat ini sudah lama diinginkan oleh masyarakat Tubaan dan kini, setelah melewati berbagai tahapan, pembangunan akhirnya dapat dimulai.
Pembangunan rumah adat ini mendapatkan dukungan dari berbagai pihak, termasuk hibah lahan dari perusahaan, bantuan pematangan lahan melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Berau, serta Alokasi Dana Kampung (ADK). Sebagai tambahan, kontribusi dari pihak ketiga juga turut mempercepat proses pembangunan.
Meskipun dinamakan Rumah Adat Dayak Basap, rumah adat ini dirancang untuk bisa digunakan oleh semua suku, etnis, dan budaya yang ada di Kampung Tubaan. Hal ini menunjukkan semangat inklusivitas dan keberagaman yang ingin dipertahankan dan dijaga oleh masyarakat setempat.
Selain fokus pada pembangunan rumah adat baru, Pemkab Berau juga memberikan perhatian besar pada revitalisasi dan renovasi rumah adat yang sudah ada. Salah satu renovasi yang sedang diprioritaskan adalah balai adat di Kampung Tumbit Dayak. Sri Juniarsih, saat menghadiri acara adat di Kampung Tumbit Dayak pada Juni 2024, meminta kepala kampung untuk segera menyusun proposal renovasi rumah adat tersebut agar bisa segera dianggarkan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Perubahan (APBD-P) tahun 2024.
Ia menekankan pentingnya fasilitas yang memadai untuk mendukung berbagai acara adat seperti Bekudung Betiung, yang merupakan salah satu acara budaya tahunan yang digelar untuk merayakan Hari Jadi Kampung Tumbit Dayak. Dengan adanya renovasi dan perbaikan fasilitas balai adat, diharapkan Kampung Tumbit Dayak dapat terus eksis sebagai kampung budaya yang menarik perhatian wisatawan.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Berau, Ilyas Natsir, menjelaskan bahwa renovasi yang akan dilakukan meliputi pelebaran dan penambahan luas rumah adat yang ada, sehingga mampu menampung lebih banyak pengunjung dan peserta acara adat. Renovasi ini juga menjadi bagian dari upaya Pemkab Berau dalam mendukung pariwisata, dengan memperkuat nilai jual budaya sebagai daya tarik utama.
Berau Sebagai Destinasi Wisata Budaya
Pengembangan dan revitalisasi rumah adat serta program-program budaya lainnya merupakan langkah strategis Pemkab Berau dalam meningkatkan daya tarik wisata daerah. Dengan memanfaatkan kekayaan budaya lokal, Berau tidak hanya berfokus pada pariwisata alam, tetapi juga pada pariwisata budaya yang memiliki potensi besar untuk menarik wisatawan dari berbagai kalangan.
Melalui program ini, Pemkab Berau berharap dapat memperkenalkan kebudayaan Dayak dan suku lainnya yang ada di daerah ini ke kancah nasional bahkan internasional. Dengan dukungan penuh dari berbagai pihak, baik pemerintah, masyarakat, maupun dunia usaha, diharapkan budaya Berau akan semakin dikenal luas dan memberikan dampak positif terhadap perekonomian lokal melalui sektor pariwisata.
Dengan komitmen yang kuat dari Sri Juniarsih sebagai Bupati, serta partisipasi aktif dari masyarakat, pengembangan seni dan budaya Berau diharapkan dapat terus berkembang pesat, menciptakan sinergi antara pelestarian budaya dan peningkatan sektor pariwisata di Kabupaten Berau. (ADV/Tim)
Tinggalkan Balasan
Anda harus masuk untuk berkomentar.