Kakam Labanan Jaya Usulkan Peningkatan Fasilitas Pendidikan dan Layanan Kesehatan
OKEGAS.ID, Tanjung Redeb – Dalam kegiatan Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang) tingkat Kecamatan Kabupaten Berau 2025, Kepala Kampung Labanan Jaya, Rahmat Kholis, mengusulkan beberapa peningkatan fasilitas pendidikan dan kesehatan untuk kampungnya. Kampung Labanan Jaya, yang dikenal sebagai kampung pendidikan, memiliki berbagai jenjang sekolah, mulai dari TK hingga SMA, namun masih menghadapi banyak kekurangan, terutama dalam hal fasilitas.
“Kami terus berupaya meningkatkan pendidikan, termasuk dengan membuka MI, TK, dan PAUD baru. Namun, masih banyak kekurangan yang perlu mendapat perhatian. Sekolah swasta seperti ALIAH dan MINW yang telah berjalan beberapa tahun juga masih membutuhkan tambahan ruang belajar,” ujar Rahmat Kholis.
Selain sektor pendidikan, Rahmat Kholis juga menyoroti kondisi layanan kesehatan di kampungnya. Ia mengungkapkan bahwa akses kesehatan masih menjadi kendala besar, terutama karena puskesmas di wilayahnya belum beroperasi selama 24 jam.
“Kami mendapat informasi terkait program P3K dari pemerintah pusat, namun hingga saat ini, pelayanan kesehatan masih terbatas. Puskesmas di daerah kami tidak memiliki layanan UGD seperti tahun-tahun sebelumnya. Padahal, jarak ke rumah sakit di kabupaten cukup jauh, sekitar satu jam perjalanan,” jelasnya.
Kondisi ini diperparah dengan minimnya tenaga medis di puskesmas. Saat ini, hanya ada satu dokter yang menangani pasien dari berbagai wilayah sekitar, termasuk Segah dan Kelay.
“Kami berharap ada perhatian lebih untuk menambah tenaga medis dan meningkatkan layanan kesehatan di kampung ini,” tambahnya.
Menanggapi keluhan ini, Kepala Dinas Kesehatan Berau, Lamlay Sarie, mengakui bahwa puskesmas di wilayah tersebut melayani lima kampung dan saat ini mengalami kekurangan tenaga kesehatan.
“Kami memahami kondisi ini. Pada awal tahun, beberapa tenaga kesehatan kami harus direlokasi terkait penerapan Undang-Undang ASN yang berlaku secara nasional. Namun, insya Allah dalam waktu dekat akan ada solusi,” ujarnya.
Lamlay juga menambahkan bahwa permasalahan serupa terjadi di berbagai daerah di Indonesia dan sedang dibahas di tingkat kementerian. Dinas Kesehatan bersama Pemkab Berau telah berkoordinasi untuk mencari solusi, termasuk dengan pemerintah pusat melalui Ditjen Bina Bangda Kemendagri.
Di sektor pendidikan, Sekretaris Dinas Pendidikan, Ali Syahbana, menanggapi usulan dari Kampung Labanan Jaya yang telah mengajukan beberapa prioritas pembangunan. Ia mengatakan bahwa dari empat kampung dan dua kelurahan yang mengajukan usulan, hanya Labanan Jaya yang secara langsung berbicara dengan Dinas Pendidikan.
“Kami sudah mengakomodasi beberapa program prioritas, seperti rehabilitasi total SD 01 dan pematangan lahan TK 2 Teluk Bayur pada 2025. Namun, untuk 2026, sejumlah usulan masih dalam tahap pembahasan,” kata Ali.
Ali juga mengingatkan agar usulan yang disampaikan lebih spesifik. “Kami butuh informasi lebih jelas mengenai apa saja yang dibutuhkan. Jangan hanya menyebutkan bahwa Labanan Jaya adalah kampung pendidikan, tetapi sampaikan usulan konkret yang dapat kami tindak lanjuti,” tegasnya.
Dengan penyampaian usulan yang lebih jelas, diharapkan program pendidikan di Kampung Labanan Jaya dapat berjalan lebih optimal sesuai kebutuhan masyarakat setempat. (*/Divana)
Tinggalkan Balasan
Anda harus masuk untuk berkomentar.