IKLAN VIDEO LIST

OKEGAS.ID, Tanjung Redeb – Pemerintah Kabupaten Berau melalui Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DPPKBP3A) mengadakan Pelatihan Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Manusia (SDM) Pendamping Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) dengan tema “Intervensi Gangguan Bahasa Bicara Berbasis Guru dan Keluarga”.

Pelatihan yang berlangsung pada Selasa, 25 Februari 2025, ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan para pendamping ABK, termasuk guru, orang tua, serta tenaga pendamping lainnya dalam merancang dan memahami Program Pembelajaran Individual (PPI).

Mewakili Bupati Berau, Staff Ahli Bidang Pemerintahan, Politik, Hukum dan Kesra, Warji, menyampaikan komitmen pemerintah dalam mendukung pemberdayaan serta perlindungan ABK.

Ia menekankan pentingnya peran orang tua dan guru dalam mendukung tumbuh kembang anak-anak berkebutuhan khusus, dan berharap pelatihan ini dapat memberikan pemahaman serta keterampilan lebih bagi pendamping ABK.

“Kami mengapresiasi kegiatan ini sebagai bentuk kepedulian terhadap kemajuan dan perlindungan ABK. Pemerintah berkomitmen untuk terus meningkatkan aksesibilitas, inklusivitas, serta ruang partisipasi bagi anak-anak berkebutuhan khusus di Berau,” ujar Warji.

Selain itu, Pemkab Berau baru-baru ini menerima penghargaan Panji Keberhasilan Terbaik ke-2 di bidang penanganan anak disabilitas. Penghargaan ini mencerminkan keseriusan pemerintah dalam meningkatkan kualitas layanan bagi ABK.

Kepala DPPKBP3A Berau, Hj. Rabiatul Islamiah, dalam laporannya menegaskan bahwa pelatihan ini merupakan implementasi dari Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 Pasal 28B Ayat 2, yang menjamin hak setiap warga negara, termasuk ABK, untuk mendapatkan perlakuan khusus guna mencapai keadilan dan kesetaraan.

“ABK berhak mendapatkan perlakuan yang sama dengan masyarakat lainnya. Kami berharap orang tua dan pendamping dapat semakin memahami kebutuhan anak-anak mereka, sehingga tidak ada diskriminasi dan setiap anak mendapatkan kesempatan untuk berkembang secara optimal,” ungkap Rabiatul.

Pemkab Berau juga mendorong Forum Peduli Anak Kabupaten Berau untuk terus melakukan pembinaan dan pemberdayaan ABK di berbagai wilayah, termasuk daerah pedesaan. Dengan sinergi antara pemerintah, masyarakat, dan tenaga pendamping, diharapkan tercipta lingkungan yang lebih inklusif dan ramah bagi ABK di Kabupaten Berau.

“Sinergi yang kuat antara semua pihak akan memungkinkan kita menciptakan ruang yang lebih inklusif dan mendukung bagi ABK di Berau,” tutup Rabiatul. (Divana)